Sejarah Tokusatsu


Tokusatsu! (Art by Akibara)
Tokusatsu (特撮), apa yang ada di benakmu saat mendengar kata itu? Masih belum familiar? Bagaimana dengan Satria Baja Hitam, Godzilla, atau Power Ranger? Pasti sangat familiar dengan nama-nama itu. Tapi pernah dengar Super Sentai atau Kamen Rider? Tak familiar dengan itu? Jawabannya: Satria Baja Hitam (yang pernah muncul di Indosiar, generasi 90-an pasti ingat) adalah salah satu dari banyak Kamen Rider, sementara Power Ranger adalah versi Barat dari Super Sentai – yaa, Saban Entertainment
menjiplakmembeli lisensinya agar bisa ditayangkan di Amerika Serikat, namun dengan versi mereka tentu saja.

Ini adalah proses bagaimana mereka bekerja. (JapaneseStation)
Tokusatsu itu istilah Bahasa Jepang (kependekan dari tokushu satsuei, 特殊撮影) yang diartikan sebagai “special photography”, trik kamera atau trik fotografi. Oleh karena itu, serial-serial Tokusatsu membutuhkan banyak ahli dalam hal-hal trik kamera seperti urusan special effect (Jepang: Tokushu Gijutsu 特殊技術 atau Tokusatsu Kantoku 特撮監督). Dialah yang bertanggung jawab seluruhnya agar trik-trik tersebut terlihat realistis saat diambil gambarnya dan kita yang menontonnya
mangapterkesima dengan apa yang disajikan di layar.

The Mighty Godzilla! (Toho)
Sejarah Tokusatsu sendiri dimulai sejak era 1950-an dengan munculnya Godzilla dari dasar laut paling dalam, merangsek masuk ke layar lebar menyebarkan nafas teror yang terbungkus api *cieh. Yang paling berjasa membawa monster (Jepang: kaiju) berbentuk kadal raksasa menyeramkan itu adalah Eiji Tsuburaya (ahli special effect) dan sutradara Ishiro Honda – bukan Roland Emmerich – yang menjadi orang-orang penting di balik layar film “Godzilla” yang rilis tahun 1954 di bawah perusahaan Tsuburaya. Kedua orang tersebut memperolah inspirasi dari film “King Kong” yang muncul dua dekade sebelumnya. Karena teknologi saat itu yang belum memadai seperti sekarang, maka Godzilla bisa dibuat nyata dengan efek suitmation atau orang memakai kostum yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa hingga menimbulkan kesan nyata. Kostum Godzilla sendiri sudah ditambah dengan berbagai alat agar mata dan mulut serta ekor bisa bergerak. Untuk setting kota tempat Godzilla
mengacauberaksi berasal dari miniatur kota yang telah dibuat sangat mirip dengan aslinya, mulai dari gedung-gedung; kendaraan, jalan-jalan, dan gunung.
Ishiro Honda (kiri) dan Eiji Tsuburaya (kanan) di sela-sela syuting film "Godzilla". (jrphoel)
Ishiro Honda (kiri) dan Eiji Tsuburaya (kanan) di sela-sela syuting film “Godzilla”. (jrphoel)
Hasilnya, Godzilla sukses membuat bioskop seluruh Jepang terisi penuh dengan orang yang ingin melihat sesosok kaiju penuh kemarahan menghancurkan manusia yang coba mengganggunya. Pesan-pesan tersirat agar manusia harus menjaga lingkungannya? Bisa jadi. Tahun 1954, kaiju Godzilla sangat populer, dan kemudian tetap populer hingga beberapa dekade ke depan. Salah satu kaiju yang paling terkenal adalah King Ghidorah, sesosok kaiju berbentuk lebah raksasa. Yang paling mutakhir adalah Mecha-Godzilla yang terbuat dari 100% besi-baja-metal, Godzilla dalam bentuk robot.
Super Giant, sudah ada yang pernah nonton ini? *lalu cek Yutup* (Bisskey)
Super Giant, sudah ada yang pernah nonton ini? *lalu cek Yutup* (Bisskey)
Yang ini namanya Ambassador Magma. *cek Yutup lagi* (Wikia)
Yang ini namanya Ambassador Magma. *cek Yutup lagi* (Wikia)
Tahun 1957, Shintoho membuat tokusatsu berjenis Super Giant, pahlawan yang menyembunyikan identitasnya menggunakan topeng dan berwujud raksasa – Giant! Jaian!. Super Giant adalah tokusatsu super hero yang banyak menggunakan special effect yang semakin canggih seiring dengan berkembangnya waktu dan teknologi di bidang perfilman. Tahun berikutnya, 1958, muncul tokusatsu baru dengan nama “Moonlight Mask” (Gekko Kamen, 月光仮面) yang di setiap aksinya mengendarai sepeda motor. Dialah yang menjadi cikal bakal dari apa yang kita kenal sekarang sebagai Kamen Rider. 1966, muncul lagi tokusatsu jenis baru yang diceritakan berasal dari luar angkasa dan bisa berubah menjadi raksasa yang antara lain Ultraman dan Ambassador Magma (Maguma Taishi, マグマ大使).
Hingga saat ini, tokusatsu telah terbagi menjadi bermacam-macam jenis dan semakin beragam bentuk dan rupanya. Antara lain; Daikaijuu (大怪獣, monster raksasa), Kaijin (怪人, mutan); Science Fiction Movies (SF映画, menampilkan kaiju atau kaijin), Fantasy Movies (ファンタジー映画), Yokai Eiga (妖怪映画, film horror), Ultra Series (ウルトラマン, serial Ultraman) dan sebangsanya yaitu Kyodai Hero (巨大ヒーロー); Giant Robot (巨大ロボット); Kamen Rider Series (仮面ライダー); Super Sentai (スーパー戦隊); Metal Heroes (メタルヒーロー); Chouseishin (超星神シリーズ, gabungan Super Sentai dan Metal Hero); Superheroes (ーロー); dan Heroines (ロイン, yang tokoh utamanya adalah perempuan, dan termasuk konsumsi dewasa). Pembagian genre-genre tokusatsu diatas tidaklah mutlak sebab ada beberapa tokusatsu yang malah menggabungkan berbagai genre – seperti film “Demon Heaven Ghost Hero” (1988) tentang superhero yang punya teknologi tinggi yang punya misi memerangi hantu dari zaman kekaisaran Jepang *nyentrik sekali, ya?*. Ada pula film yang melakukan itu, seperti “Godzilla vs. Megalon” (1973) yang tak cuma menampilkan kaiju tapi juga seorang superhero.
Berikut ini beberapa penjelasan mengenai jenis-jenis tokusatsu yang telah dirilis:
Godzilla ditemani beberapa kaiju lain sedang berbelanja keperluan Natal. Pemandangan yang unik, ya? (Rebloggy)
Godzilla ditemani beberapa kaiju lain sedang berbelanja keperluan Natal. Pemandangan yang unik, ya? (Rebloggy)
1. Kaiju (monster raksasa); dari sebutannya kita tahu bahwa ini adalah makhluk super-gigantik yang punya hobi merusak
hubungan orangkota tempat manusia tinggal. Yang terkenal tentu saja Godzilla *Praise his hame, my son!*, seekor kadal yang sarangnya dekat dengan fasilitas pengujian bom nuklir di suatu tempat di Lautan Pasifik yang apesnya, radiasi hasil pengujiannya justru membuatnya menjadi raksasa dan punya dendam kesumat terhadap
mantanmanusia yang menyakitinya. Tapi, begitu Hollywood mengadaptasi Godzilla ke dalam versi mereka sendiri, muncul banyak protes dari fans fanatik karena banyaknya perubahan di sana-sini. Beberapa kaiju yang terkenal antara lain Rodan, Varan, Mothra, Gamera, Ghidorah – monster berkepala tiga, praise his name too! – dan lain-lain.

Berapa banyak Sentai yang kalian ketahui di gambar ini? (Art by Yorkemaster)

2. Super Sentai (bisa diterjemahkan menjadi “Task Force”, satuan tugas); sebuah tim superhero dengan kemampuan di atas rata-rata manusia yang lain yang terdiri dari lima orang atau lebih dan sering menggunakan robot (asal kata “Super”) ketika monster musuhnya berubah jadi raksasa. Super Sentai ini tercipta dari benak Shotaro Ishinomori (1938-1998). Yang menarik, kostumnya yang berwarna-warni – ini bukan Teletubbies! – untuk setiap tokoh dari tim tersebut sangat cocok dengan kepribadiannya. Serial ini menonjolkan semangat kebersamaan, kerjasama tim, dan persahabatan serta terkadang cinta di antara anggota tim. Cieh. Lagi-lagi, Hollywood mengadaptasi serial ini dengan mengganti namanya menjadi “Power Rangers”, dan untungnya tak ada protes yang sangat-sangat-sangat-sangat pedas dari fans versi Jepang-nya. Alhamdulillah. Beberapa serial Super Sentai antara lain: Himitsu Sentai Goranger (1975-1977), Dai Sentai Goggle-V (1982-1983), Kousoku Sentai Turboranger (1989-1990), Kyoryu Sentai Zyuranger (1992-1993, diadaptasi jadi Mighty Morphin Power Rangers), Gekisou Sentai Carranger (1996-1997), Mirai Sentai Timeranger (2000-2001), GoGo Sentai Boukenger (2006-2007), Tensou Sentai Goseiger (2010-2011), dan yang terbaru Ressha Sentai ToQger.
Para legenda dari genre Metal Hero. (Jefusion)
Para legenda dari genre Metal Hero. (Jefusion)
3. Metal Hero; tidak ini bukan anak metal yang jadi superhero – pengecualian untuk Megaloman – tapi kata “metal” disini berhubungan dengan kostum yang dipakainya. Si tokoh utama sekaligus jagoan menggunakan
baju zirahpakaian armor dari logam. Contoh metal hero antara lain Ghavan (1982), Sharivan (1983, yang berubah dalam waktu 0,000000001 detik), Jiban (1989) dan Janperson (1993) yang 100% terbuat dari baja-metal-besi, alias robot.

The Ultramans! Ada beberapa yang sangat familiar. (Art by JM511)

4. Ultraman; seorang (?) mahkluk luar angkasa yang berasal dari planet Ultra. Para penghuni planet Ultra punya misi melindungi berbagai planet dari serangan monster raksasa yang hobi bikin keonaran di alam semesta. Dan salah satu planet yang mereka harus lindungi tentu saja Bumi tercinta. Ultraman ini lahir dari proses kreatif orang-orang Tsuburaya Productions. Para prajurit dari planet Ultra ini memiliki tubuh raksasa – dan kemampuan untuk mengecil juga – dengan warna tubuh mencolok seperti merah, perak – lalu belakangan – biru, dan ungu. Mereka mendapatkan kekuatannya dari sinar matahari – tidak, Ultraman tidak mengandung klorofil – sehingga sering pula disebut “The Knight of Light”, prajurit cahaya. Di Bumi, Ultraman meminjam tubuh manusia yang tergabung dengan sebuah tim pembasmi monster yang suka bikin onar di Bumi. Beberapa Ultraman antara lain Ultra Q (1966), Ultra Seven (1967-1968), Ultraman Taro (1973-1974), Ultraman Great (1990), Ultraman Tiga (1996-1997), Ultraman Dyna (1997-1998), Ultraman Gaia (1998-1999, yang opening theme-nya sangat legendaris itu), Ultraman Cosmos (2001-2002), Ultraman Nexus (2004-2005), Ultraman Mebius (2006-2007), Ultraman Retsuden (2011-2013), dan yang terbaru adalah Ultraman Ginga S.

The Kamen Riders! (Rider, belum Driver) (Art by Yorkemaster)

5. Kamen Rider; inilah mungkin yang paling terkenal di antara jenis tokusatsu lain – praise his name again! Tokusatsu ini juga lahir dari benak Shotaro Ishinomori, lho. Umumnya, si jagoan memakai kostum dengan tujuan untuk menyamarkan identitasnya, dan kostumnya selalu bermotif serangga. Itu untuk mereka para Raida dari jaman Showa yang umumnya bisa ditandai dengan motif kostum dan helmnya yang mirip satu sama lain. Beberapa Raida Showa yang terkenal antara lain Kamen Rider (1971-1973), Kamen Rider X (1974), Kamen Rider Amazon (1974-1975), Kamen Rider Black (1987-1988), dan Kamen Rider Black RX (1988-1989). Sebagai info, dua Raida yang disebut terakhir adalah serial Kamen Rider yang ditayangkan di Indonesia untuk pertama kalinya. Setelah vakum selama 10 tahun dari televisi, Kamen Rider versi baru dengan kostum model baru dan jalan cerita yang lebih rumit muncul, ditandai dengan kemunculan Kamen Rider Kuuga (2000, Jo Odagiri *ehem), dan era Heisei dimulai. Beberapa Kamen Rider era Heisei antara lain Kuuga, Kamen Rider Ryuki (2002), Kamen Rider Blade (2004), Kamen Rider Kabuto (2006), Kamen Rider Den-O (2007), Kamen Rider Decade (2009), Kamen Rider OOO (2010-2011), Kamen Rider Wizard (2012-2013), dan yang terbaru adalah Kamen Rider Drive. Khusus untuk yang terakhir, Kamen Rider ini telah “merusak” tradisi para Raida sebelum-sebelumnya yang selalu naik motor: dia memilih naik mobil! Ekonomi ternyata sangat berpengaruh, ya? Sebagai tambahan info, tahun 2006 lalu, beberapa fans fanatik Kamen Rider dari Brazil membuat serial Insector Sun, sebuah tribute untuk Kamen Rider dengan bujet rendah. Salut!
Dulu, tokusatsu di Jepang sangatlah populer terutama di kalangan anak-anak sebab jaln ceritanya yang mudah diikuti dan tentu saja pesan moralnya sangat jelas: menjadi baik dan pembela kebenaran. Namun seiring berjalannya waktu, orang-orang mulai meninggalkan tokusatsu. Selain itu, tokusatsu masih belum bisa menandingi pencapaian Manga dan Anime Jepang yang sukses di seluruh dunia. Akan tetapi, orang-orang di balik kostum-kostum penuh magis itu tak tinggal diam, mereka membuat banyak inovasi agar tokusatsu yang mereka produksi tetap digemari oleh masyarakat dan khususnya anak-anak. Mereka mulai banyak menggunakan teknologi kamera dan special effect 3D serta CGI agar aksi-aksi tokoh tokusatsu semakin terlihat nyata di mata kita. Nah, sebagai penutup mari kita baca dengan lantang kalimat ini: Godzilla mengacau di kota tapi berhasil dikalahkan oleh gabungan GoRanger, Sharivan, Decade, dan Gaia. Hidup tokusatsu!

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.